Ia mengemas tujuh versalia-nya, menyematkan inisialnya ke dalam ikat pinggang, dan memulai perjalanannya. Saat ia mencapai perbukitan pertama di Pegunungan Italic, ia menoleh untuk terakhir kalinya ke garis langit kota asalnya, Bookmarksgrove, judul dari Desa Alphabet, dan subjudul dari jalannya sendiri, Line Lane.
Jauh sekali di balik pegunungan kata, jauh dari negeri Vokalia dan Consonantia, hiduplah teks-teks buta. Mereka tinggal terpisah di Bookmarksgrove tepat di tepi Semantics, sebuah samudra bahasa yang luas. Sebuah sungai kecil bernama Duden mengalir di tempat itu dan memberinya regelialia yang diperlukan. Itu adalah negeri bak surga, di mana potongan kalimat yang dipanggang bisa langsung terbang ke mulutmu. Bahkan Pointing yang maha kuasa tak memiliki kendali atas teks-teks buta—mereka menjalani hidup yang hampir tak beraturan.

